Senin, 06 Juli 2020

Kisah Luar Biasa Dari Bintang Muda Bologna, Musa Juwara.

Kisah Musa Juwara
Musa Juawara
Kisah luar biasa dari bintang muda Bologna, Musa Juwara. Musa Juwara meninggalkan tanah kelahirannya, Gambia, dengan perahu pada saat masih berusia 14 tahun, diadopsi oleh pelatih amatirnya, bermasalah dengan peraturan legal FA Italia dan mencetak gol pertamanya di Serie A di San Siro.

Musa Juwara mencetak gol pertamanya di Serie A saat Bologna mengalahkan Inter Milan pada hari Minggu, 5 Juli 2020.

Musa Juwara lahir di Tujereng, Gambia, pada 26 Desember 2001.

Kisah remaja berusia 18 tahun itu penuh risiko, kemalangan dan penghargaan untuk sampai di posisi saat ini. Dia meninggalkan Gambia dengan kapal pada tahun 2016 saat dia mencari peruntungan yang lebih baik di Italia

Pelatih tim amatir Virtus Avigliano kemudian menjadi orang tua asuyhnya.

Masalah legal hukum hampir menghentikan karir sepak bolanya di Italia, tetapi kini ia berkembang pesat.

Arnold Schwarzenegger pernah mengatakan, "Kekuatan tidak datang dari kemenangan," kata bintang Terminator itu. “Perjuanganmu menjadikan kekuatanmu meningkat. Ketika Anda mengalami kesulitan dan memutuskan untuk tidak menyerah, itu adalah kekuatan.”
Kisah Musa Juwara
Musa Juwara mencetak gol ke gawang Inter Milan
Kisah Juwara, telah menjadi perbincangan utama setelah gol pertamanya di Serie A pada hari Minggu ketika Bologna mengalahkan Inter Milan. Dia adalah salah satu dari sekian banyak orang yang melakukan perjalanan berbahaya melintasi laut Mediterania.

Tiga minggu yang lalu tepat empat tahun yang lalu Juwara melakukan pelayaran dari negara asalnya Gambia ke pantai Sisilia.

Perjalanan itu, dilakukan Juwara yang ketika itu masih berusia 14 tahun, untuk mencari penghidupan yang lebih baik, membawa remaja yang ambisius itu melintasi pantai barat, melewati Senegal dan Sahara Barat, di sekitar busur utara Afrika di luar Maroko dan Tunisia. Dia adalah satu dari sekitar 25.000 orang pada saat itu

Sebagai anak di bawah umur yang tidak didampingi orang tua, tiba di Italia perjuangan Juwara belum selesai. Tetapi bagi anak muda itu, dia sekarang berada di tempat yang penuh dengan kesempatan.
Kisah Musa Juwara
Musa Juwara

Dia kemudian pindah ke wilayah Potenza, sekitar dua setengah jam di selatan Napoli. Dan di sinilah nasib Juwara berubah sedikit demi sedikit menjadi lebih baik.

Virtus Avigliano, tim amatir yang bermarkas di Avigliano, sebuah kota terdekat dengan provinsi Potenza, memberi Juwara kesempatan untuk berada di lapangan sepakbola lagi untuk terus mengejar impiannya menjadi pemain sepakbola papan atas.

Dengan Juwara meninggalkan rumah sendirian dan masih seusia anak-anak, pelatih tim, Vitantonio Summa, bersedia menjadi orang tua asuh bagi Juwara. Hubungan dekat mereka di dalam dan di luar lapangan agaknya membuat Summa dan istrinya Loredana Bruno bersedia menjadi orangtua asuh pemain sayap itu.

Berada di bawah asuhan Summa permainan Juwara semakin mengesankan dan namanya dengan cepat mulai dikenal hingga luar provinsi Potenza.


Juwara, sekarang berusia 18 tahun, tidak perlu melihat terlalu jauh dari bio-nya di Instagram untuk melihat kedamaian dalam kesulitan yang pernah dialaminya setelah adopsi oleh pelatih amatirnya.

"Percayalah pada dirimu sendiri dan hidupkan segala sesuatu di tangan Tuhan," tuturnya. Mengingat semua yang telah dilalui Juwara ketika meninggalkan Gambia kekuatan untuk sukses semakin besar.

Dan saat itu ada lebih banyak halangan, bahkan lebih banyak kesulitan yang telah dialami saat pertarungan pada status hukumnya yang pahit mengancam karir sepak bolanya di Italia bahkan sebelum benar-benar mulai.

Federasi Sepak Bola Italia [FIGC] menentang keputusan Juwara untuk bergabung dengan Chievo Verona. Alasan yang diberikan oleh FIGC adalah bahwa ada aturan anti-eksploitasi imigran ke negara, mencegah perekrutan pemain muda. Juwara dikatakan telah 'tertekan' pada situasi tersebut karena dia tidak dapat mengerti dan memahami peraturan yang mencegahnya bergabung dengan klub yang merekrutnya.

Tapi seperti yang dikatakan Schwarzenegger, “Perjuangan mengembangkan kekuatanmu'. Juwara dan Orangtua asuh sah-nya akhirnya mendapatkan dukungan hukum dan diberi izin melakukan transfer untuk bergabung dengan Chievo pada November 2017.
Kisah Musa Juwara
Musa Juwara Berseragam Chievo Verona


Setelah perjalanan yang melelahkan melintasi pantai Afrika untuk sampai ke negara itu dan kemudian perjuangan antara pengacara untuk membawa bakatnya ke liga, Juwara akhirnya berada dijalan yang tepat untuk mewujudkan mimpinya menjadikan pemain profesional.

Juwara, yang bisa bermain di tengah maupun sayap, di mana ia tampil paling nyaman, mencetak delapan gol dalam 15 pertandingan di musim debutnya 2017-18 bersama Chievo.

Pencapaiannya itu membuatnya dipanggil naik ke tim utama dan mendapatkan debut tim pertamanya pada pertandingan terakhir musim 2018-19 setelah klub tersebut telah dipastikan diri terdegradasi diari Serie A. Dia masuk ketika skor imbang 0-0 dengan Frosinone Calcio.

Dua tahun berseragam Cheivo sudah cukup untuk meyakinkan Bologna untuk membeli Juwara musim panas lalu, diperkirakan pindah dengan transfer sebesar € 500.000 (£ 452.000).

Rencananya adalah untuk menempatkannya di tim U-19 dan mengembangkan bakatnya sebagai salah satu aset masa depan. Tapi seperti yang diperlihatkan Juwara, dia tampak berkembang ketika peluang diberikan padanya. Permainannya di tim junior membuat bos Bologna Sinisa Mihajlovic membawa Juwara ke dalam tim utama mulai Oktober.

Juwara melakukan debut Seri A-nya dari bangku cadangan melawan AS Roma pada bulan Februari sebelum liga berhenti karena Covid-19 dan melangkah lebih jauh dengan kontribusinya ketika berhadapan dengan Inter Milan.
Kisah Musa Juwara
Musa Juwara selebrasi goal ke gawang Inter Milan

Bologna dalam kondisi tertinggal. Kondisi itu diperparah dengan dikeluarkannya Roberto Soriano pada menit ke 57, membuat Bologna hanya bermain dengan 10 orang. Pada menit ke 65 Juwara dipanggil oleh Mihajlovic untuk masuk lapangan di stadion yang penuh dengan tekanan itu, San Siro, pada menit ke-65 menggantikan Nicola Sansone.

Tapi dia tidak berjuang di tahun-tahun terdahulunya hanya untuk menjadi cameo di panggung termegah itu. Kurang dari 10 menit setelah masuk ke lapangan, tepatnya pada menit ke 74 dia meluncur merayakan golnya yang membuat kedudukan kedudukan sama kuat 1-1. Gol itu membuat Juwara menjadi pencetak gol termuda Bologna sejak 2003.

Kemudian rekan senegaranya, Musa Barrow menyempurnakan comeback Bologna dengan golnya dimenit ke 80. Diakhir pertandingan Musa Barrow bertukar kaus dengan Juwara di akhir dan merayakannya di Instagram.
Kisah Musa Juwara
Musa Barrow mengenakan kaos Musa Juwara

"Saya benar-benar ingin berterima kasih kepada pelatih karena memberikan saya kepercayaan melawan Inter," kata Juwara.

“Saya sangat senang bisa mencetak gol pertama saya, yang ingin saya persembahkan untuk keluarga saya dan semua orang yang telah membantu saya dalam perjalanan saya.

“Pelatih pantas dipuji karena kemenangan ini. Ini adalah mimpi bagi saya dan hari yang akan saya ingat seumur hidup saya."

Mengingat semua yang telah dilalui Juwara, hanya sedikit yang akan iri padanya saat dia menjadi sorotan utama. Sebagai pemain sepakbola professional perjalanannya masih panjang. Masih banyak pencapaian yang bisa dikejar. Dan Musa Juwara sudah berada dijalur yang tepat. Perjalanan itu, seperti empat tahun lalu, baru saja dimulai untuknya.

0 komentar:

Posting Komentar